Iran Klaim Kemenangan, Israel di Ujung Tanduk

Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, akhirnya angkat bicara setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel. Dalam pernyataan publik pertamanya sejak gencatan senjata diberlakukan pada Selasa, 24 Juni 2025, Khamenei menyatakan kemenangan Iran atas Israel. Ia menggambarkan Israel sebagai negara yang "nyaris kolaps dan hancur" akibat serangan balasan Iran.
Khamenei menyampaikan selamat kepada rakyat Iran atas "kemenangan" tersebut, mengklaim bahwa Iran nyaris berhasil "menghancurkan" Israel. Pernyataan ini disampaikan melalui kantor berita IRNA dan disiarkan televisi pemerintah Iran. Ia menekankan bahwa meskipun Israel mengklaim sebaliknya, serangan-serangan Iran telah memberikan pukulan telak terhadap negara tersebut.
Konflik antara kedua negara dimulai pada 13 Juni 2025, ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir dan militer Iran. Israel mengklaim serangan tersebut bertujuan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir – klaim yang selalu dibantah oleh Iran. Pertempuran udara sengit berlangsung selama 12 hari sebelum akhirnya gencatan senjata disepakati.
Korban jiwa akibat perang ini cukup besar. Data Kementerian Kesehatan Iran menyebutkan sedikitnya 627 orang tewas dan lebih dari 4.800 lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel. Di sisi lain, otoritas Tel Aviv melaporkan sedikitnya 28 warga Israel tewas akibat serangan balasan Iran.
Khamenei juga menyoroti peran Amerika Serikat (AS) dalam konflik ini. Ia menilai AS, yang turut serta dalam serangan ke fasilitas nuklir Iran, tidak memperoleh apa pun dari keterlibatannya. Khamenei bahkan mengklaim bahwa Iran telah membalas serangan AS dengan menyerang pangkalan militer AS di Qatar, menyebutnya sebagai "tamparan keras" bagi Amerika. Menurutnya, AS terlibat langsung dalam konflik ini karena takut akan kehancuran total Israel jika tidak ikut campur.
0 Response to "Iran Klaim Kemenangan, Israel di Ujung Tanduk "
Posting Komentar