tes

s

Kemarahan Dunia Islam: Menteri Israel di Al-Aqsa



Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, melakukan kunjungan kontroversial ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Aksi Ben-Gvir, yang dilaporkan berdoa di situs suci tersebut, mendapat kecaman keras dari berbagai negara Arab dan Islam.

Arab Saudi, melalui Kementerian Luar Negeri-nya, mengatakan tindakan Ben-Gvir merupakan "praktik provokatif" yang berulang dan berpotensi memicu konflik lebih lanjut di wilayah tersebut. Mereka mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan tindakan-tindakan pejabat Israel yang dinilai melanggar hukum dan norma internasional, serta menghambat upaya perdamaian.

Yordania, yang memegang tanggung jawab administratif atas kompleks Masjid Al-Aqsa melalui Badan Waqf Yerusalem, juga mengecam keras kunjungan tersebut. Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut tindakan Ben-Gvir sebagai "pelanggaran berat hukum internasional dan hukum humaniter internasional," serta "provokasi yang tidak dapat diterima dan eskalasi yang dikutuk." Juru bicara kementerian, Sufian Qudah, menegaskan penolakan Yordania atas serangan berulang ke Masjid Al-Aqsa dan menyebutnya sebagai upaya untuk mengubah status quo dan menodai kesucian situs tersebut.

Palestina turut mengecam keras peristiwa ini, menyebutnya bukan insiden terisolasi, melainkan bagian dari kebijakan kolonial dan rasis Israel untuk menghilangkan keberadaan Palestina di Yerusalem. Kelompok Hamas bahkan menyebut tindakan Ben-Gvir sebagai "tindakan kriminal" yang membahayakan perdamaian regional dan internasional.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab juga turut mengeluarkan pernyataan kecaman, menyebut aksi Ben-Gvir dan ribuan pemukim Israel lainnya sebagai "provokasi serius terhadap sentimen muslim". Laporan menyebutkan sekitar 1.251 pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa, melakukan ritual Talmud, menari, dan berteriak, mengganggu ketenangan dan kesucian masjid.

Masjid Al-Aqsa, yang terletak di Kota Tua Yerusalem, merupakan situs suci ketiga bagi umat Islam, dan juga memiliki makna historis bagi umat Kristen serta dianggap suci oleh umat Yahudi. Namun, aturan yang berlaku saat ini hanya mengizinkan umat Islam untuk beribadah di sana. Kunjungan Ben-Gvir, yang disertai dengan doa dan tindakan provokatif lainnya, memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan dan potensi konflik lebih besar di masa mendatang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kemarahan Dunia Islam: Menteri Israel di Al-Aqsa "

Posting Komentar