Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Picu Kerusakan Ginjal dan Hati
Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggerebek ratusan ribu botol jamu oplosan di Jawa Tengah. Bayangkan, lebih dari 100.000 botol! Para pelaku curang ini mencampur ramuan herbal dengan bahan kimia obat, seperti paracetamol, bahkan tadalafil (obat kuat). Bayangkan bahayanya!
Kepala BPOM, Bapak Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa penggerebekan dilakukan di lima lokasi di Jawa Tengah. Semua jamu yang disita dijual tanpa izin dan produksinya sangat tidak layak. Bapak Taruna menekankan bahaya besar dari praktik ini. Orang membeli jamu karena percaya itu alami dan menyehatkan, tetapi ternyata banyak yang dicampur bahan kimia berbahaya seperti dexamethasone, sildenafil (obat kuat), dan antibiotik. Risikonya? Kerusakan ginjal dan hati, dua organ vital kita.
Parahnya, jamu oplosan ini bukan hanya masalah Jawa Tengah. BPOM juga menemukannya di berbagai kota besar seperti Bandung, Medan, Lampung, Riau, bahkan Makassar. Para produsen nakal ini sangat licik, mereka menipu konsumen dengan berbagai cara untuk menjual produk-produk berbahaya ini.
Bapak Taruna menegaskan komitmen BPOM untuk melindungi masyarakat dari praktik curang ini. "Kita harus mencegah rakyat kita ditipu," tegasnya. Bayangkan, jamu yang seharusnya menyehatkan, malah jadi racun karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Ancaman hukumannya pun berat: 12 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar per item!
Sebagai contoh, di Klaten, hasil uji lab menunjukkan jamu ilegal tersebut mengandung bahan kimia obat seperti sildenafil sitrat dan natrium diklofenak. Kasus serupa juga ditemukan di Kudus, dan kemungkinan masih banyak lagi di tempat lain. Semoga tindakan tegas BPOM ini bisa menjadi peringatan keras bagi para produsen nakal dan melindungi kita semua dari bahaya jamu oplosan.
Kepala BPOM, Bapak Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa penggerebekan dilakukan di lima lokasi di Jawa Tengah. Semua jamu yang disita dijual tanpa izin dan produksinya sangat tidak layak. Bapak Taruna menekankan bahaya besar dari praktik ini. Orang membeli jamu karena percaya itu alami dan menyehatkan, tetapi ternyata banyak yang dicampur bahan kimia berbahaya seperti dexamethasone, sildenafil (obat kuat), dan antibiotik. Risikonya? Kerusakan ginjal dan hati, dua organ vital kita.
Parahnya, jamu oplosan ini bukan hanya masalah Jawa Tengah. BPOM juga menemukannya di berbagai kota besar seperti Bandung, Medan, Lampung, Riau, bahkan Makassar. Para produsen nakal ini sangat licik, mereka menipu konsumen dengan berbagai cara untuk menjual produk-produk berbahaya ini.
Bapak Taruna menegaskan komitmen BPOM untuk melindungi masyarakat dari praktik curang ini. "Kita harus mencegah rakyat kita ditipu," tegasnya. Bayangkan, jamu yang seharusnya menyehatkan, malah jadi racun karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Ancaman hukumannya pun berat: 12 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar per item!
Sebagai contoh, di Klaten, hasil uji lab menunjukkan jamu ilegal tersebut mengandung bahan kimia obat seperti sildenafil sitrat dan natrium diklofenak. Kasus serupa juga ditemukan di Kudus, dan kemungkinan masih banyak lagi di tempat lain. Semoga tindakan tegas BPOM ini bisa menjadi peringatan keras bagi para produsen nakal dan melindungi kita semua dari bahaya jamu oplosan.

0 Response to "Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Picu Kerusakan Ginjal dan Hati"
Posting Komentar