Serangan Pemukim Israel: Desa Kristen Tepi Barat

Pada Senin dini hari, 28 Juli 2025, desa Taybeh, sebuah desa Kristen Palestina di Tepi Barat, menjadi sasaran serangan brutal oleh para pemukim Israel. Serangan ini melibatkan pembakaran beberapa kendaraan milik warga dan pencoretan grafiti ancaman rasis dalam bahasa Ibrani di rumah-rumah dan properti warga.

Otoritas Palestina dengan tegas mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai "aksi terorisme". Pernyataan resmi yang diunggah di media sosial X menampilkan foto-foto grafiti yang mengancam, salah satunya berbunyi "Al-Mughayyir, Anda akan menyesal," merujuk pada desa tetangga yang juga pernah diserang sebelumnya. Seorang warga Taybeh yang enggan disebutkan namanya menceritakan kepada AFP bahwa serangan tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat, dan setidaknya dua kendaraan, termasuk milik seorang jurnalis, hangus terbakar. Belum ada laporan resmi mengenai korban luka atau jiwa.

Kecaman atas insiden ini datang dari berbagai pihak. Selain Otoritas Palestina yang menyebut serangan itu sebagai "terorisme pemukim", Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, juga turut mengecam keras tindakan tersebut, menyebut para pelaku sebagai "penjahat menjijikkan". Seibert dengan tegas menolak klaim keagamaan yang mungkin diusung para pelaku.

Desa Taybeh, yang berpenduduk sekitar 1300 warga Palestina, sebagian besar beragama Kristen dan banyak yang memiliki kewarganegaraan ganda Palestina-Amerika Serikat, telah menjadi target kekerasan pemukim Israel dalam beberapa bulan terakhir. Serangan-serangan ini bukan hanya berupa penyerangan langsung, tetapi juga mencakup tindakan vandalisme dan perusakan properti, termasuk pembakaran sebuah gereja Bizantium kuno. Situasi ini mencerminkan peningkatan kekerasan yang lebih luas di Tepi Barat, di mana serangan pemukim telah mengakibatkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur seperti sumur air, dan bahkan penggusuran komunitas penggembala. Serangan-serangan ini menimbulkan keprihatinan mendalam atas keamanan dan kesejahteraan warga Palestina di wilayah tersebut.

Subscribe to receive free email updates: