Netanyahu: Israel Jadi 'Negara Kusta'?

Naftali Bennett, mantan Perdana Menteri Israel, melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu, menyebutnya telah merusak hubungan internasional Israel. Dalam sebuah pernyataan panjang di media sosial setelah kunjungan 10 hari ke Amerika Serikat, Bennett menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas memburuknya citra Israel di mata dunia, khususnya di Amerika Serikat.

Bennett menggunakan istilah "negara kusta" untuk menggambarkan posisi Israel saat ini, menekankan isolasi yang semakin meningkat dari komunitas internasional. Ia berpendapat bahwa dukungan untuk Israel telah merosot, tidak hanya di kalangan Partai Demokrat, tetapi juga di antara pendukung tradisional di Partai Republik, termasuk di kalangan pendukung Presiden Trump. Meskipun ada beberapa simpatisan dari era Trump, banyak di sayap kanan Amerika, termasuk gerakan MAGA, kini menjauhi Israel. Bennett menyayangkan situasi ini, di mana bahkan sekutu lama pun kesulitan membela Israel.

Situasi di Gaza juga turut memperburuk citra Israel. Bennett berpendapat bahwa penanganan krisis kemanusiaan di Gaza telah menciptakan persepsi negatif di Amerika Serikat, di mana Israel semakin dilihat sebagai beban bagi Amerika dan rakyatnya. Hal ini diperparah oleh meningkatnya sentimen antisemitisme di Amerika Serikat, yang menurut Bennett, secara tidak adil menyalahkan orang Yahudi atas masalah-masalah domestik.

Bennett menuding pemerintahan Netanyahu telah menyebabkan "kerusakan yang mengerikan" dan gagal memahami dampak negatif tindakan mereka. Ia secara khusus mengkritik beberapa menteri radikal dalam kabinet, seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, atas pernyataan-pernyataan kontroversialnya yang semakin memperburuk situasi. Bennett mempertanyakan efektifitas mesin propaganda pemerintah Netanyahu yang lebih terfokus pada lawan politik dalam negeri daripada menanggulangi citra negatif Israel di luar negeri. Ia menyimpulkan bahwa jika sebagian kecil saja dari energi yang digunakan untuk melawan lawan politik dalam negeri dialihkan untuk memperbaiki citra internasional, situasi Israel akan jauh lebih baik.

Subscribe to receive free email updates: